STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI LINGKUNGAN PERUMAHAN MENENGAH KE BAWAH MELALUI PENERAPAN EKOLOGI ARSITEKTUR (STUDI KASUS PUSAT KOTA SURAKARTA)

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan startegi yang tepat dalam pengelolaan sampah rumah tangga di lingkungan perumahan menengah ke bawah pusat kota melalui penerapan konsep ekologi arsitektur guna menciptakan lingkungan yang sehat dan berwawasan lingkungan. Manfaat dari penelitian ini memberikan motivasi dan strategi pengelolaan sampah rumah tangga dan upaya menciptakan kebersihan lingkungan permukiman di Kota Surakarta, serta menumbuhkan sikap apresiatif terhadap berbagai upaya menciptakan kebersihan lingkungan serta mendapatkan peluang untuk berpartisipasi dan beraktifitas di bidang Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yang menggunakan pendekatan kualitatif.

Lokasi penelitian ini difokuskan pada kawasan perumahan menengah ke bawah yang ada di Kelurahan Mojosongo, yaitu Perumnas Mojosongo, dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan kawasan perumahan menengah ke bawah yang paling luas di Kota Surakarta. Populasi penelitian adalah semua pelaku yang terkait dengan pengelolaan sampah baik masyarakat penghuni, pemulung, maupun pengelola atau instansi terkait.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat ini penanganan sampah di Kota Surakarta dilayani oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) hanya terbatas pada kawasan Kota Surakarta, sedangkan untuk kawasan di luar kota, pengelolaan persampahan pada umumnya dilakukan secara swadaya oleh penduduk setempat dengan cara ditimbun maupun dibakar. Strategi pengelolaan sampah rumah tangga di Surakarta adalah sebagai berikut: 1) Membentuk dan membina kelompok pengelola sampah di setiap kawasan perumahan yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pusat pengelola daur ulang sampah dengan teknologi ramah lingkungan, 2) Mendirikan Pusat informasi pengelolaan sampah di tiap-tiap kawasan perumahan yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pusat daur ulang pengeleolaan sampah yang ramah lingkungan, 3) Fasilitasi dana dan kerja sama dengan swasta dalam hal pemasaran produk-produk daur ulang sampah, 4) pembinaan sadar bersih lingkungan dan pengelolaan sampah untuk meningkatkan kebersihan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, 5) Koordinasi dengan instansi terkait dan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bagaimana menciptakan lingkungan yang bersih secara partisipatif, dan 6) penegakan hukum yang tegas Strategi yang paling utama untuk dikembangkan dan menjadi strategi dasar bagi strategi-strategi yang lain adalah membentuk dan membina kelompok pengelola sampah di setiap kawasan perumahan yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pusat pengelola daur ulang sampah dengan teknologi ramah lingkungan.

Dari strategi ini akan dijabarkan dalam tindakan-tindakan nyata (program dan kegiatan) yang mendukung tercapainya penerapan ekologi arsitektur sebagai berikut : 1) Pengembangan dan perbaikan fasilitas, sarna dan prasarana pengelolaan sampah, 2) Sinergitas dalam bidang pengelolaan sampah dan kelestarian lingkungan perumahan sebagai lingkungan binaan, 3) Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan daur ulang sampah rumah tangga di lingkungan perumahan sebagai komunitas terkecil pusat Kota Surakarta, 4) Pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah dan penataan lingkungan yang bersih dan sehat, 5) Peningkatan sadar bersih lingkungan melalui pengelolaan sampah dengan teknologi ramah lingkungan sebagai penerapan ekologi arsitektur.

Tinggalkan komentar