HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT DIFUSI INOVASI SISTEM PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU DI KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan pertanian merupakan bagian penting dari pembangunan nasional, karena pembagunan pertanian berkaitan erat dengan pembagunan industri, perbaikan pangan dan kesehatan, perbaikan ekonomi dan penyediaan sandang, serta lapangan kerja. Kegiatan pertanian dimasa mendatang akan tetap penting dan diperlukan, maka perlu dijaga agar kegiatan dapat terus berlangsung. Karakteristik keberlanjutan dalam pembangunan pertanian nasional harus memperhatikan aspek lingkungan, aspek daya produksi dan aspek kebersamaan atau keadilan sebagai satu kasatuan yang utuh. Keberlanjutan dalam aspek lingkungan mengarah kepada suatu kegiatan pertanian ramah lingkungan (Solahuddin, 1999).
Pembangunan pertanian dimasa datang akan mengalami kecenderungan untuk menerapkan sistem pertanian yang akrab lingkungan. Diantaranya sistem pertanian yang menerapkan konservasi tanah dan air dengan penggunaan lahan dan air yang sedikit, penggunaan bibit ungggul yang menghasilkan produksi yang tinggi, tahan hama dan penyakit dan perubahan iklim, penggunaan bahan kimia yang semakin sedikit yang dapat mencegah pencemaran lingkungan, pengendalian hama terpadu. Demikian pula dengan sistem ini akan berkembang sistem pertanian dengan penggunaan tenaga kerja yang sedikit terampil dan dengan menerapkan sistem mekanisasi dan otomatisasi (Solahuddin, 1999).
Upaya untuk terus meningkatkan produksi padi dihadapkan oleh berbagai tantangan. Adanya konversi lahan subur menjadi lahan non pertanian gangguan kekeringan, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), dan penurunan kualitas sumber daya lahan, menyebabkan penurunan produksi padi nasional sekiatar 6,5 persen pada tahun 1998. Sementara kebutuhan akan bahan pangan terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah pendududuk. Sebagai akibat penurunan produksi padi tersebut, pemenuhan akan permintaan beras dipenuhi melalui import yang cenderung meningkat. Oleh karena itu guna memenuhi kebutuhan beras yang terus meningkat, perlu diupayakan terobosan teknologi intensifikasi padi yang mampu meningkatkan produktivitas tanaman dan biaya per satuan produksi (Anonim, 2002 ).
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan dalam meningkatkan produktivitas padi sawah dan menekan biaya produksi per kilogram gabah adalah melalui pendekatan sistem Tengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Melalui pendekatan PTT, maka kondisi lingkungan tumbuh tanaman diupayakan seoptimal mungkin. Sistem pengelolaan tanaman terpadu adalah tindakan usahatani secara terpadu yang bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan tanaman optimal, kepastian panen, mutu produk tinggi, dan kelestarian lingkungan (Anonim, 2002).
Dengan penerapan komponen teknologi produksi melalui pendekatan sistem PTT ini dirasa tepat sebagai upaya memacu tingkat produktivitas padi di daerah sentra produksi padi yang mengalami pelandaian produktivitasnya. Meningkatnya produktivitas tanaman padi dan pendapatan serta kesejahteraan petani dalam jangka panjang akan mampu meningkatkan usaha intensifikasi yang selanjutnya mampu mempertahankan keberlanjutan usahataninya. Program intensifikasi padi sawah melalui pendekatan sistem PTT dapat dijadikan model penanganan didalam upaya peningkatan produktivitas padi, peningkatan pendapatan petani dan upaya melestarikan lingkungan yang dapat diterapkan saat ini dan dimasa mendatang.
Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah yang memiliki potensi besar untuk pengembangan pertanian terutama pada komoditas padi. Dalam rangka upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian khususnya padi, Kabupaten Sukoharjo melakukan sebuah gerakan menerapkan sistem intensifikasi padi melalui pendekatan sistem pengelolaan tanaman terpadu.
Langkah awal yang dilakukan yaitu dengan melakukan demplot oleh setiap petugas penyuluh pertanian lapang ditiap wilayah binaannya. Dalam hal ini Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) selain harus menerapkan demplot mereka juga bertugas untuk menyebarkan inovasi dan informasi yang berkaitan dengan sistem PTT kepada petani sehingga proses difusi inovasi akan berlangsung dan cepat tersebar. Selain dipengaruhi oleh aktivitas penyuluh proses difusi inovasi sangat dipengaruhi oleh anggota sistem masyarakat terutama kondisi sosial ekonominya dan faktor yang lebih luas yaitu stuktur kekuasaan dalam masyarakat.
Cepat tidaknya adopsi inovasi banyak dipengaruhi oleh cepat tidaknya proses yang terjadi dalam difusi inovasi, dengan demikian tingkat penyebaran (difusi) inovasi sistem pengelolaan tanaman terpadu akan sangat menentukan keberhasilan upaya peningkatan produksi padi di Kabupaten Sukoharjo kususnya Kecamatan Polokarto, sehingga tingkat difusi inovasi sistem pengelolaan tanaman terpadu kususnya pada padi sawah perlu untuk dikaji.
B. Perumusan Masalah
Program intensifikasi padi sawah melalui sistem pengelolaan tanaman terpadu (PTT) merupakan sebuah sistem baru dalam budidaya tanaman padi sawah. Melalui sistem Pengelolaan Tanaman Terpadu diharapkan mampu meningkatkan produksi padi dengan hemat biaya dan ramah lingkungan. Sistem Pengelolaan Tanaman Terpadu merupakan sebuah inovasi baru dalam budidaya pertanian kususnya pada komoditas padi sawah, saat ini secara intensif disebarkan oleh penyuluh pertanian lapang di Kabupaten Sukoharjo kepada para petani di wilayah binaan masing-masing, sehingga diharapkan akan terjadi proses difusi inovasi baik dari dalam maupun dari luar anggota sistem anggota masyarakat.
Proses difusi inovasi PTT tentunya akan sangat beragam karena akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial ekonomi anggota sistem masyarakat petani dan unsur-unsur difusi (penyebaran) ide-ide baru yang meliputi inovasi itu sendiri, saluran komunikasi, sistem sosial dan jangka waktu.
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kondisi faktor-faktor sosial ekonomi petani di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo ?
2. Bagaimanakah tingkat difusi inovasi sistem pengelolaan tanaman terpadu (PTT) di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo ?
3. Bagaimana hubungan antara faktor-faktor sosial ekonomi petani dengan tingkat difusi inovasi sistem pengelolaan tanaman terpadu (PTT) di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kondisi faktor-faktor sosial ekonomi petani di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.
2. Untuk mengetahui tingkat difusi inovasi sistem pengelolaan tanaman terpadu (PTT) di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.
3. Untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor sosial ekonomi petani dengan tingkat difusi inovasi sistem pengelolaan tanaman terpadu di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan proses belajar yang ditempuh sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian.
2. Bagi pengambil kebijakan dan kelembagaan penyuluhan, diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan penentuan kebijakan pengembangan penyuluhan pertanian selanjutnya.
3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan referensi informasi untuk meneliti lebih jauh dalam kajian yang sama.

5 Tanggapan so far »

  1. 1

    starday said,

    Mantap Gan….!

  2. 3

    aria said,

    HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT DIFUSI INOVASI SISTEM PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU DI KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO dan HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) USAHATANI PADI SAWAH DI KABUPATEN KENDAL

  3. 4

    aria said,

    Mas tolong kuisioner untuk HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT DIFUSI INOVASI SISTEM PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU DI KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO dan HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) USAHATANI PADI SAWAH DI KABUPATEN KENDAL.
    Ditunggu secepatnya…

  4. 5

    qitha said,

    tolong untuk daftar pustaka, nama peneliti/penulisnya…tq


Comment RSS · TrackBack URI

Tinggalkan Balasan ke Ardian Umam Batalkan balasan