KOPERASI PERTANIAN DI KUD GETASAN DAN KOPERASI KENDALI HARTA PT COCA COLA BOTLING INDONESIA BIDANG KAJIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KABUPATEN SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Koperasi merupakan suatu bentuk usaha yang bercirikan kebersamaan atau berasaskan kekeluargaan. Di Indonesia koperasi bergerak di berbagai bidang untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat, salah satunya di bidang pertanian. Mengingat sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani maka salah satu jenis koperasi yang cukup menonjol adalah Koperasi Unit Desa.

Sejalan dengan pengertian Koperasi Indonesia tersebut, maka pemerintah menganjurkan untuk membentuk KUD sebagai wahana penghimpunan potensi ekonomi masyarakat  pedesaan.  Karena masyarakat miskin sebagian terbesar berada di wilayah pedesaan, maka pengembangan tersebut amat strategis dalam program-program pemerataan menuju perwujudan keadilan sosial.  Seperti yang dikemukakan oleh Nugroho (2001) bahwa KUD mempunyai tujuan yang tidak hanya untuk mendukung proyek pembangunan di bidang pertanian, tapi juga di sektor-sektor pertanian seperti pedagang eceran, perusahaan kecil, industri rumah tangga dan sebagainya.  Koperasi juga menawarkan kredit berupa barang-barang pertanian seperti pupuk, bibit, dan lain-lain.  Selain itu , KUD juga membantu para anggotanya untuk menjual hasil produksinya.

Usaha dalam bidang pertanian merupakan kegiatan yang banyak menghadapi kendala diantaranya adalah penerapan manajemen pertanian, permodalan, informasi, tingkat pendidikan dan teknologi. KUD merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh petani tersebut, namun sampai saat ini peran yang diharapkan oleh KUD belum bisa dilaksanakan dengan baik dan bahkan banyak KUD yang tidak bisa menjalankan fungsinya.

Dalam praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat membantu upaya pemerintah dalam rangka untuk meningkatkan kinerja Koperasi Unit         Desa (KUD). Sebagai seorang mahasiswa khususnya mahasiswa pertanian, kajian mengenai koperasi pertanian sangatlah penting untuk dipelajari sehingga dapat diketahui perkembangannya.

Sistem Informasi Manajemen merupakan salah satu bidang yang dibutuhkan dalam suatu organisasi termasuk koperasi. Dalam menjalankan roda organisasi diperlukan suatu sistem yang mengatur jalannya informasi karena dengan berkomunikasi maka segala sesuatu menjadi jelas. Koperasi yang mempunyai banyak stakeholders juga tentunya membutuhkan Sistem Informasi Manajemen sebagai sarana komunikasi antar stakeholders tersebut.

B.  Permasalahan

Setelah melakukan pengamatan dan mendapatkan penjelasan dari pengelola KUD yang ditambah dengan diskusi bersama, maka masalah yang dapat dikaji dari kedua KUD yang dikunjungi ini adalah mengenai :

  1. Bagaimanakah kondisi umum koperasi Getasan dan koperasi Kendali Harta?
  2. Siapakah yang bertanggungjawab mengelola informasi?
  3. Apakah ada hambatan-hambatan dalam penyampaian informasi?

C.  Tujuan dan Kegunaan

1.   Tujuan

  1. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi umum koperasi Getasan dan koperasi Kendali Harta
  2. Mahasiswa mengetahui pihak yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan informasi
  3. Mahasiswa dapat mengetahui ada hambatan – hambatan dalam penyampaian informasi.

2.   Kegunaan

a    Untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa tentang perkoperasian.

  1. Laporan praktikum ini diharapkan dapat berguna bagi para pembaca karena dapat mengetahui kondisi perkoperasian.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A.  Tinjauan Pustaka

Pengertian koperasi menurut UU Koperasi No. 12 Tahun 1967 tentang pokok-pokok perkoperasian adalah sebagai berikut :  “ Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi yang berwatak sosial , beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang merupakan tata susunan ekonomi usaha bersama atas asas kekeluargaan “(Anoraga , 1995).

Koperasi pertanian (koperasi yang bergerak di bidang usaha pertanian), dalam hal ini koperasi tidak semata-mata berusaha menyelenggarakan produksi saja, melainkan juga membantu para anggotanya dalam usaha pengolahan hasil-hasil pertanian pada tingkat yang lebih tinggi baik kuantitas maupun kualitas, membantu usaha-usaha pemasaran, membantu menyediakan sarana-sarana pertanian (alat-alat pertanian, pupuk, obat-obat pemberantas hama), membantu menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari bagi para anggota dengan harga yang wajar dan dapat dibeli secara kredit dan menyediakan kredit investasi lainnya guna menunjang keberhasilan usahatani (Kartasapoetra , 2000).

Unit-unit kerja perlu dibentuk dan demikian pula hubungan antara pengurus dengan manajer serta antara manajer dengan karyawan perlu ditentukan, sehingga akan melahirkan suatu struktur organisasi yang dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian-bagian komponen dan posisi dalam suatu organisasi serta bagaimana mengkoordinasikan aktivitas organisasi. Pengurus sebagai pusat pengambil keputusan yang tertinggi, merupakan perangkat organisasi yang bisa membawa perubahan dan pertumbuhan organisasi dan sekaligus merupakan sumber dari segala inisiatif (Hendrojogi, 1998).

Sejak PELITA 1 pemerintah Indonesia menunjukkan tekat politik yang besar untuk memprioritaskan pembangunan pedesaan atau pembangunan ekonomi pedesaan.  Sedangkan penduduk pedesaan memang masih hidup serta kekurangan memerlukan perhatian khusus supaya bisa meningkatkan taraf hidupnya secara keseluruhan pemerintah harus menekankan pada kebijaksanaan – kebijaksanaan yang strategis.  Artinya program yang terbataspun diharapkan memberi dampak besar bagi keseluruhan perekenomian pedesaan.  Salah satu contoh nyata adalah program pembinaan lembaga Koperasi Unit Desa (KUD) (Mubyarto , 1990).

Berdasarkan fungsi / kegiatannya, koperasi dapat digolongkan menjadi empat, yaitu :

  1. Koperasi konsumsi, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan anggotanya sehari-hari.
  2. Koperasi kredit, banyak berkembang yang realisasinya adalah koperasi simpan pinjam.
  3. Koperasi produksi, untuk memproduksi secara bersama-sama. Belum banyak berkembang, umumnya adalah anggota menciptakan hasil produksi sendiri karena profesinya sama lantas membentuk koperasi sendiri.
  4. Koperasi campuran, mempunyai bentuk tertentu dari ketiga koperasi di atas tetapi bidang kegiatannya menjalankan kegiatan koperasi lain (Soeyanto, 1992).

Setiap koperasi memiliki tiga alat perlengkapan organisasi yaitu Rapat Anggota koperasi, Pengurus dan Badan Pemeriksa. Ketiga-tiganya harus ada, jika tidak koperasi itu tidak lengkap organisasinya. Rapat Anggota koperasi merupakan kekuasaan tertinggi dalam kehidupan koperasi. Untuk membicarakan sesuatu tentang koperasi di kalangan anggota, maka diadakan Rapat Anggota, dimana seluruh anggotanya diundang. Dalam rapat ini, para anggota boleh berbicara, memberikan usul dan pertimbangan, menyetujui sesuatu usul atau menolaknya. Keputusan yang diambil Rapat Anggota mengikat semua anggota untuk ditaati dan juga mengikat pengurus koperasi untuk melaksanakannya. Walaupun demikian, tidak semua urusan dalam koperasi harus melalui Rapat Anggota (Sagimun, 1984).

Struktur organisasi koperasi adalah mekanisme untuk mencapai tujuan koperasi yang telah ditetapkan, dimana diletakkan pembagian pekerjaan dari unsur-unsur / fungsi-fungsi yang ada menurut suatu sistem yang cocok dengan maksud dan tujuan organisasi, hubungan kerja antara fungsi-fungsi, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab masing-masing yang semuanya harus dilaksanakan secara murni dan konsekuen (Kusumah, 1982).

B.  Kerangka Teori

Sistem Informasi Manajemen adalah prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disatukan, jika dipandang perlu dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu baik data yang bersifat intern maupun ekstern sebagai dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan (Davis,1997).

Empat macam pengolahan data yang penting untuk diketahui :

  1. Manual yaitu operasi data dengan tangan dan bantuan alat-alat yang penting seperti pensil,kertas dan mistar hitung.
  2. Elektronik yanitu penggabungan dari orang dengan mesin catat.
  3. Punched Card Equipment, mengandung penggunaan semua alat yang dipergunakan dalam apa yang disebut sebagai suatu sistem warkat inti.
  4. Electronic Computer yaitu suatu susunan alat-alat masukan, suatu unit pengolahan data dari pusat dan alat-alat keluaran. Unit pengolahan pusat terdiri dari empat komponen pokok yaitu arithmethic logic, control unit, penyimpanan dan concole (Moekijat,1986).

Sistem Informasi Manajemen bukanlah sekedar suatu perkembangan teknologi. Sistem Informasi Manajemen berhubungan dengan organisasi dan dengan manusia pengolahnya. Sistem Informasi Manajemen menambah nilai suatu organisasi. Informasi dipandang sebagai suatu sumber daya seperti halnya dengan tanah, buruh dan modal. Informasi bukan barang bekas. Ia harus diperoleh dan diolah, disimpan, diambil kembali, dimanipulasi dan dianalisis, didistribusikan dan sebagainya. Sebuah organisasi yang memiliki sistem informasi yang terancang baik secara umum memiliki keunggulan posisi dalam persaingan atas organisasi yang sistemnya lemah (Davis,1997).

Fokus pembicaraan tentang Sistem Informasi Manajemen adalah masalah pembuatan keputusan demi eksistensi organisasi. Pembuatan keputusan berkaitan dengan jenis-jenis keputusan. Selain juga dengan masalah manajemen dalam konteks organisasi yang lebih luas. Khususnya yang berkaitan dengan jenis-jenis keputusan, didalam organisasi yang bersifat historis. Keputusan ini seringkali dibuat dan sangat cepat diakses dari komputer. Sebaliknya keputusan jenis kedua memiliki karakteristik yang berbeda. Keputusan ditandai dengan keputusan jangka panjang yang dibarengi dengan prediksi kemasa depan. Frekuensi pengambilan keputusan ini sangat jarang dan berisi informasi yang sifatnya sangat kualitatif, bahkan dipengarui oleh informasi yang sifatnya informal (Kumorotomo dan Margono,2001).

III. METODOLOGI

A.     Metode Dasar

Metode dasar penyusunan laporan praktikum Koperasi Pertanian adalah deskriptif analisis dengan maksud menjelaskan dan memusatkan diri pada masalah yang ada masa sekarang, data dijelaskan dan dianalisis. Dengan metode ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mengenal lebih lanjut mengenai kondisi koperasi.

B.     Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan pada praktikum kopeasi ini adalah melalui teknik wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan.

C.     Metode Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisis dengan tabulasi presentatif. Pada kasus-kasus tertentu penyusun bisa menulis secara lebih mendalam dan komprehensif penjelasan-penjelasan berdasarkan fenomena yang relevan dengan permasalahan koperasi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Kondisi Umum KUD / Koperasi

1.   KUD Getasan

KUD Getasan beralamat di Dusun Pendingan, Desa Sumagawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah Koperasi ini mulai berdiri pada tanggal 12 Juni 1974 dengan no badan hukum 8724/BH/VI/1975/tanggal 6 Januari 1975. Pada tahun 1990 merupakan tahun mandiri koperasi ini. Latar belakang berdirinya koperasi ini adalah adanya kurangnya koordinasi dalam menghimpun produk susu yang dihasilkan dari peternakan sapi perah  yang banyak terdapat di kecamatan Getasan.

Adapun pendiri KUD Getasan adalah 5 orang yang mempunyai pekerjaan yang berbeda-beda yaitu

  1. Margono (Pegawai Pemb. Masyarakat Desa)
  2. Sastro Miharjo (Tani)
  3. Soekimin (Pegawai kecamatan)
  4. Buhadi (Pedagang)
  5. Sunardi (Kepala Desa Getasan)

Wilayah kerja meliputi 13 desa di kecamatan Getasan yaitu desa Getasan, Desa Wates, Desa Kopeng, Desa Batur, Desa Tajuk, Desa Samirono, Desa Jetak, Desa Sumogawe, Desa Polobogo, Desa Manggihan, Desa Ngrawan, Desa Nogosaren dan Desa Tolokan.

Kepengurusan KUD Getasan  dari periode 1999 – 2003 adalah sebagai berikut:

Ketua Umum                : Mustiyo Darmin          berasal dari Desa Sumogawe

Sekretaris                    : Sri Utami S                 berasal dari Desa Getasan

Bendahara                   : Widodo                      berasal dari Desa Sumogawe

Dengan jumlah manager 1 orang dan karyawan 25 orang

Reorganisasi terjadi akhir tahun 2003, pengurus KUD Getasan mengalami perubahan yaitu ketua umum diganti menjadi ketua I dan Ketua II dengan susunan kepengurusan periode 2004 – 2008 adalah sebagai berikut:

Ketua I                        : Joko Hariyanto

Ketua II                       : Mulyono HP

Sekretaris                    : Sri Utami Sukarnawati

Bendahara                   : Suko Hartono

Pembantu Umum          : Suwar

Dengan jumlah manager tetap 1 orang, tetapi untuk karyawan menjadi 29 orang.

KUD Getasan mempunyai badan pengawas dengan masa jabatan 3 tahun. Badan pengawas bertugas untuk mengawasi dan memberikan pertimbangan – pertimbangan dalam menyelesaikan suatu masalah. Untuk masa jabatan tahun 2004 – 2006 Badan pengawas terdiri dari 3 orang yaitu

  1. Sarjono (Ketua)
  2. Marsan (anggota)
  3. Karmin (anggota)

Keanggotaan KUD Getasan bersifat terbuka dan dari tahun ke tahun mengalami  peningkatan. Berikut ini adalah tabel tentang jumlah anggota KUD Getasan dari tahun ke tahun.

Tabel 1.1 Jumlah anggota KUD Getasan

Tahun Anggota
Pasif Aktif
1999 1654 127
2000 1656 132
2001 1659 139
2002 2025 141
2003 2025 199

Sumber: Data Sekunder

Koperasi Unit Desa Getasan mempunyai bidang usaha yang bermacam-macam yang menangani permasalahan yang ada di Kecamatan Getasan mengenai sapi perah. Bidang Usaha tersebut adalah: Bidang Usaha Persusuan, Bidang Usaha Makanan Ternak, Bidang Usaha Listrik, Bidang Usaha Simpan Pinjam, Bidang Usaha Listrik Gangguan, Bidang Usaha Inseminasi Buatan (IB).

Karyawan KUD Getasan sejumlah 24 orang terdiri dari administrasi atau karyawan teknis. Karyawan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Manager                : Sri Wahyuni, SE
  2. Kasir                     : Harnani
  3. Juru Buku : Nurwati D.M
  4. KUT +BBM          : Setyowati H
  5. Unit KSP               : Sutaryoko
  6. Unit Listrik : Nurul Isnaini
  7. Unit Susu               : Sunardi, Joko Siswoyo, Rukiman, Sukamdi,    Suwandi, Paryono, Rasidin, Edi Rarbowo, Subadi
    1. Unit PMT              : Marsudi, Supriyanto
    2. Unit S/P                 : Retno H.P

10.  Unit Gangguan       : Sri Widodo, Harmin, Muhadi

11.  Suyanto                 : Pesuruh

12.  Unit IB                  : Pasmin, Andreas

Rapat Anggota Tahunan KUD Getasan terakhir dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 30 Maret 2005, bertempat di gedung pertemuan KUD Getasan.  Peserta rapat terdiri dari anggota, pengurus, tamu undangan dan badan pengawas KUD Getasan. RAT bermaksud untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus KUD Getasan tentang pelaksanaan kerja tahun buku 2004. RAT ini bertujuan dan penyampaian rencana kerja pengurus KUD Getasan tahun 2005 dan rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja KUD Getasan tahun 2005.

Bidang Permodalan KUD Getasan terdiri atas dua sumber modal yaitu modal sendiri yang meliputi : simpanan pokok , simpanan wajib , simpanan sukarela dan cadangan.  Modal dari luar berupa hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek.

2.   Koperasi Karyawan ”Kendali Harta” PT Coca Cola Bottling Indonesia dan PT Coca Cola distribution Indonesia

Koperasi Karyawan ”Kendali Harta” PT Coca Cola Bottling Indonesia dan PT Coca Cola distribution Indonesia berlokasi di Jl. Raya Semarang – Bawen Km 30 PO. Box 119 Ungaran. Pendiri Koperasi Karyawan ”Kendali Harta” PT Coca Cola Bottling Indonesia dan PT Coca Cola distribution Indonesia adalah 5 orang karyawan pada PT tersebut.

Koperasi ini berbadan hukum No. 11110/BH/VI/1989 tanggal 1 Maret 1989. N.P.W.P adalah 01.505.002.4.505.000 dengan klasifikasi Mandiri Inti dan assets sebesar Rp. 4.656.527.075,87. Koperasi menyelenggarakan usaha-usaha sebagai berikut: Mewajibkan dan menggiatkan anggota untuk menyimpan pada koperasi secara teratur, menambah pengetahuan anggota tentang perkoperasian, mengadakan atau memberikan pinjaman bagi anggota, menjual barang-barang konsumsi untuk anggota dan masyarakat sekitar, memberikan kredit barang-barang sekunder bagi anggota dan mengusahakan percetakan bagi kebutuhan anggota dan masyarakat lingkungan.

Jumlah anggota Koperasi ini  sebanyak 991 orang terdiri dari 930 anggota laki-laki dan 61 orang anggota perempuan. Anggota koperasi ialah karyawan PT Coca Cola Bottling Indonesia dan PT Coca Cola distribution Indonesia.

Pada dasarnya UU no 25 tahun 1992 mengatur bahwa daerah kerja koperasi tidak dibatasi, namun karena situasi dan kondisi Kopkar “Kendali Harta” dapat melayani daerah Jawa Tengah, DIY dan Karesidenan Madiun. Adapun kejelasan daerah kerja Kopkar “Kendali Harta” adalah sebagai berikut:

  1. PT CCBI & PT. CCDI Central                             : 546 orang
  2. PT. Coca Cola Distribution Ind. Semarang : 83 orang
  3. PT. Coca Cola Distribution Ind. Yogyakarta          : 55 orang
  4. PT. Coca Cola Distribution Ind. Solo                     : 88 orang
  5. PT. Coca Cola Distribution Ind. Tegal                    : 33 orang
  6. PT. Coca Cola Distribution Ind. Pekalongan          : 28 orang
  7. PT. Coca Cola Distribution Ind. Purwokerto          : 50 orang
  8. PT. Coca Cola Distribution Ind. Kudus                  : 51 orang
  9. PT. Coca Cola Distribution Ind. Rembang  : 15 orang

10.  PT. Coca Cola Distribution Ind. Madiun                : 42 orang

Koperasi ini mempunyai usaha di bidang Administrasi dan keuangan serta bidang usaha. Setiap bidang terbagi menjadi bagian – bagian yang lebih spesifik antara lain:

  1. Bidang Administrasi dan keuangan
    1. Keuangan
    2. Kredit
    3. Pembukuan
    4. Kasir
    5. Penagihan
    6. Bidang Usaha
      1. Poliklinik                                              : Tahun 2003
      2. Cleaning. Indoors dan Outdoors           : Tahun 1994
      3. Satpam                                                : Tahun 2004
      4. Building                                               : Tahun 1995
      5. Wartel                                                 : Tahun 2002
      6. Percetakan                                          : Tahun 1982
      7. Foto copy                                            : Tahun 2001
      8. Toko                                                   : Tahun 1978
      9. Bongkar muat                                      : Tahun 2003
      10. STNK dan Keur                                  : Tahun 1996

Perangkat organisasi terdiri dari Rapat Anggota (RA), pengurus dan pengawas juga terdapat badan penasehat. RA memegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi Karyawan ”Kendali Harta”. RA menetapkan perubahan anggaran dasar, kebijaksanaan umum, serta pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas.

Pembina Koperasi terdiri dari 4 bagian yaitu General Manager, Technical Operation Manager, Human resources manager dan Finance manager. Susunan pengurus Koperasi Karyawan ”Kendali Harta” periode sekarang adalah sebagai berikut :

  1. Ketua                                : Amin Muhadjir
  2. Wakil Ketua                      : Purnomo Hantoro
  3. Sekretaris I                        : Suharjo
  4. Sekretaris II                      : Siti Masudah
  5. Bendahara                         : Marwanto

Susunan Badan Pengawas periode sekarang terdiri dari 3 orang yaitu : Much Bisono (ketua), Bambang Edi Wibowo (Anggota) dan Arief Yulianto (Anggota).

Karyawan Koperasi Karyawan ”Kendali Harta” sebagai staf kantor berjumlah 244 orang adalah sebagai berikut:

  1. Manager                            : 1 orang
  2. Ka. Bidang Personalia        : 1 orang
  3. Ka. Bidang Adm                : 1 orang
  4. Ka. Bidang Usaha              : 1 orang
  5. Perkreditan/Adm                : 4 orang
  6. Toko                                 : 3 orang
  7. Percetakan             : 3 orang
  8. Poliklinik                            : 8 orang
  9. MR. Building                      : 1 orang

10.  Pelayanan kantor                : 8 orang

11.  Pembantu Umum                : 32 orang

12.  Costumer Service               : 2 orang

13.  Bussines Service                : 1 orang

14.  Bongkar Muat                    : 129 orang

15.  Pelayanan Jasa                   : 1 orang

16.  Foto Copy                         : 1 orang

17.  Satpam dan Penjaga Smr   : 48  orang

B.     Kondisi Bidang Kajian Sistem Informasi Manajemen KUD Getasan dan koperasi Kendali Harta

  1. Kondisi Bidang Kajian Sistem Informasi Manajemen KUD Getasan

Suatu organisasi tentunya membutuhkan sistem informasi yang akurat agar dalam perjalanan organisasi tersebut dapat berjalan dinamis. Begitu juga dengan koperasi sebagai organisasi juga membutuhkan sistem informasi manajemen, baik yang berasal dari anggota ke pengurus ataupun  sebaliknya. Informasi yang berasal dari anggota  bermanfaat agar pengurus mengetahui aspirasi dari anggota. Kemudian informasi dari pengurus berguna agar anggota mengetahui kebijakan, program kerja serta informasi lain yang dibutuhkan anggota. Dengan adanya keseimbangan informasi tersebut maka diharapkan akan tercipta hubungan yang baik antara pengurus dengan anggota maupun dengan pihak-pihak terkait.

Penyampaian Informasi Manajemen yang ada di KUD Getasan diantaranya berbentuk  tatap muka langsung antara pengurus dengan anggota. Kegiatan penyampaian informasi ini dilaksanakan oleh pengurus pada saat pertemuan antara koperasi dengan anggota pada agenda yang dilakukan rutin. Informasi yang disampaikan pengurus berupa berbagai hal yang berkaitan dengan kebutuhan anggota. Bentuk koperasi yang terdiri dari banyak divisi menjadikan banyak pula informasi yang disampaikan. Seperti contohnya adalah informasi tentang listrik maupun yang berkaitan dengan ternak sapi.

Selain pada saat pertemuan rutin, bentuk penyampaian informasi juga dapat dilaksanakan dengan anggota yang datang langsung ke kantor koperasi karena dengan begitu anggota dapat dengan jelas mendapat informasi tanpa menunggu pertemuan berikutnya. Kegiatan ini lebih efektif karena penyampaian informasi dapat dilakukaan dengan intensif dan dapat berlangsung setiap saat.

Proses pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen pada KUD Getasan tentunya tidak berjalan lancar terus dan terdapat hambatan-hambatan. Tingkat pendidikan petani atau anggota yang rendah membuat informasi yang disampaikan kadang diterima dengan persepsi yang berbeda oleh anggota. Sikap reaktif dari anggota yang hanya menunggu informasi juga menjadi faktor penghambat karena inovasi baru yang seharusnya diterima cepat oleh anggota menjadikan terlambat. Faktor penghambat yang ada pada divisi pengolahan susu sapi adalah masih adanya anggapan bahwa beternak sapi merupakan usaha sampingan dan bertani sebagai pekerjaan utama. Persepsi seperti ini menjadikan divisi susu sapi yang merupakan divisi terbesar menjadi lambat berkembang.

Dalam proses penyampaian informasi tersebut tentu harus ada pihak yang bertanggungjawab dan mengelola informasi tersebut. Pengurus merupakan pihak yang bertanggungjawab terhadap distribusi informasi kepada anggota. Pengurus juga berkewajiban untuk mengelola informasi dengan memilih informasi-informasi yang dibutuhkan anggota. Selain itu ketua kelompok tani yang menjadi anggota KUD Getasan juga bertanggungjawab terhadaap penyampaian informasi kepada KUD agar nantinya pengurus juga mengetahui aspirasi dari anggotanya.

  1. Kondisi Bidang Kajian Sistem Informasi Manajemen Koperasi Kendali Harta

Koperasi Kendali Harta yang terdiri dari banyak divisi dan ruang lingkup yang cukup besar tentunya membutuhkan Sistem Inforamsi Manjemen yang baik. Dalam menyampaikan informasi kepada anggotanya  Koperasi Kendali Harta menggunakan bentuk kegiatan tatap muka langsung yaitu pada saat pertemuan antara pengurus dengan anggota. Bentuk kegiatan seperti ini mempunyai kelebihan karena komunikasi bisa berjalan dua arah dan materi yang disampaikan tidak hanya terbatas pada suatu pokok permasalahan. Kemudian bentuk kegiatan yang kedua adalah dengan menggunakan media cetak seperti majalah-majalah tentang koperasi dan artikel yang diterbitkan oleh pihak pengurus. Dengan kegiatan ini maka diharapkan agar anggota dapat mengikuti perkembangan informasi tentang koperasi.

Koperasi Kendali Harta juga mempunyai hambatan dalam menyampaikan informasi. Hambatan yang utama adalah sedikitnya waktu dari para karyawan untuk dapat mengikuti pertemuan dan kegiatan koperasi lainnya. Jam kerja yang padat menjadikan pengurus agak susah membuat jadwal pertemuan. Tetapi hal itu dapat disiasati dengan mengatur pertemuan pada malam hari setelah selesai kerja.

Pada Koperasi Kendali Harta penanggungjawab dalam kegiatan penyampaian informasi adalah pengurus. Dalam hal ini pengurus juga mengelola segala bentuk kegiatan tersebut seperti mengatur  jadwal pertemuan dan membuat artikel untuk anggota. Jumlah anggota yang cukup banyak mengharuskan pengurus untuk dapat tanggap terhadap permasalahan yang terjadi.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilaksanakan ini maka dapat ditarik kesimpulan antara lain:

  1. KUD Getasan dan Koperasi Kendali Harta adalah koprasi mandiri dengan klasifikasi “B”.
  2. Sistem Informasi Manajemen yang digunakan KUD Getasan adalah dengan tatap muka langsung. Sedangkan Koperasi Kendali Harta juga menggunakan media cetak.
  3. Pengurus adalah pihak yang bertanggungjawab terhadap kelangsungan Sistem Informasi Manajemen.
  4. Sistem Informasi Manajemen berperan dalam pengembangan organisasi yaitu untuk menentukan langkah demi kemajuan usaha dan peningkatan kesejahteraan aanggota.
  5. Kendala yang ada pada KUD Getasan dan Koperasi Kendali Harta adalah masih minimnya respon dari anggota untuk mengakses informasi.

B. Saran

Setelah melakukan praktikum dan menganalisis keadaan pada KUD Getasan dan koperasi Kendali Harta maka terdapat beberpa saran, yaitu:

  1. Peningkatan partisipasi anggota dalam segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan agar nantinya koperasi dapat meningkatkan perannya sebagai lembaga pembelajaran bagi anggota.
  2. Diadakan penyuluhan kepada anggota agar distribusi informasi dapat berjalan dengan baik.
  3. Menjalin kerja sama dengan pihak luar agar perkembangan koperasi  dapat maksimal.

Dalam penyampaian informasi sebaiknya terdapat sistem yang jelas dan berlangsung dua arah antara pengurus dengan stakeholders.

12 Tanggapan so far »

  1. 1

    budi lesmana said,

    mohon petunjukya semoga saya dapat mengelola koprasi unit desa dengan baik dan kondistip.

  2. 2

    suhaef said,

    tlg berikan masukan ke sy,draft menyusun kopeerasi pertanian syariah.trims

  3. 3

    wiro said,

    susunya bisa dianterng mas?
    aku asli wong getasan lho

  4. 4

    maksi untk informasix ttg koperasi pertanian.sangat membantu skali.

  5. 5

    makasih atas infonya, semoga bisa bermanfaat untuk kemajuan pertanian di Indonesia

  6. 6

    tya fery said,

    makasih ya atas infox tentang koperasi pertanian dan sangat membantu sekali… jd kan tugasq bisa cepat selesai…… ^_^

  7. 7

    kristyo said,

    saya inginmenjadi anggota KUD di daerah Salatiga, apa bisa ikut, ini nomor hp saya : 081901335585, kalau bisa tolong kontak saya. terimakasih.

  8. 8

    kristyo said,

    saya ingin membuka sebuah usaha, dan perlu modal. apa bisa pinjam dan tanpa agunan kalau saya sudah menjadi anggota?

  9. 9

    sugiono said,

    saya ingin menawarkan pruduk PUPUK ORGANIK KUDA PACU granol,kebetulan hasil uji coba maksimal,C organik=19,52% PH=7,9 C/N rasio=15,61 KADAR AIR=14,25%.MINAT HUB=087754443949

  10. 10

    rafi said,

    terima kasih ya ass wr wb.

  11. 11

    WAKHID said,

    saya dr team independent kemajuan rakyat ingin menawarkan bAgi KUD sehat yg mau membutuhkan dana untuk pertanian,industri dan peternakan……ini dana bergulir bukan pinjaman untuk pertanian yg sehat dan mau mengajukan proposal untuk buka lahan pertanian dana bs di estimasikan minimal 30 m…….waktu terbatas…hub saya bg anggota yg ingin buka usaha buat rakyat…keterangan lebih lengkap hubungi saya 08989772713

  12. 12

    Ir. Muhammad Novel said,

    Aslmkm, selamat sore kamidari PT Asuransi Jiwasraya ( Persero ) ingin menawarkan program asuransi kredit bagi para debitur dengan tarif relatif murah. yaitu pengembalian sisa kredit dan saldo awal kredit. tks

    Contact person : Ir. Muhammad Novel

    Hp : 085811105719

    Sri Wahyuni, SE

    Hp : 08561971298 / 081617713664


Comment RSS · TrackBack URI

Tinggalkan komentar